Senin, 14 Juni 2010

KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT

Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan, keberhasilan, kemudahan, dan sebagainya. Semua itu dianggap sebagai kebaikan di dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Dia sangat sedih sekali seandainya tidak mendapatkan kebahagiaan atau apabila kebahagiaan yang telah menjadi miliknya terlepas dari kehidupannya.

Tidak ada satupun orang di dunia ini yang menginginkan kesusahan, kesulitan, kegagalan, kekecewaan, dan sebagainya. Semua itu dianggap sebagai suatu keburukan dan kerugian di dalam kehidupan. Dia akan sangat bahagia sekali apabila semua itu tidak pernah mendatanginya atau pergi dari kehidupannya.

Ada satu doa yang diawali dengan kalimat: Rabbanaa aatina fiddunyaa hasanah…dan seterusnya, yang mana arti doa tersebut adalah:

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. 2 ayat 201)

Doa itu yang sangat terkenal. Sering dibaca orang diakhir doa sebagai doa pamungkas, atau sering disebut sebagai doa sapu jagad. Meskipun doa itu bukan doa seorang nabi atau seorang yang saleh, doa itu sering dibaca dengan harapan Allah akan memberikan kebaikan atau kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun ada satu hal yang perlu diingat:

1.Di ayat sebelumnya (200) Allah mengatakan bahwa ada orang yang mengucapkan doa meminta kebaikan di dunia, namun di akhirat tidak mendapatkan apa-apa

2. Di ayat sesudahnya (202) Allah mengatakan bahwa mereka hanya mendapatkan bahagian dari apa yang mereka usahakan.

Bagaimana cara kita mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat?

Untuk mendapatkan kebaikan bukan hanya dengan mengangkat tangan sambil berteriak kepada Allah setiap saat tanpa menggerakan tangan untuk melakukan sesuatu. Allah yang Maha Baik telah menciptakan segala yang ada di dunia ini untuk kita semua. Yang mentah untuk diolah dan yang matang untuk dinikmati. Apabila kita menginginkan kebaikan datang kepada kita, maka kita harus berusaha MENGENAL kebaikan itu, BERSAHABAT dengannya, dan MENGUNDANGnya datang kepada kita. Apabila ketiga hal itu tersebut tidak kita lakukan, maka mustahil kebaikan itu akan datang kepada kita

MENGENAL KEBAIKAN itu artinya, mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kebaikan. Macam-macam kebaikan, bagaimana cara menerima dan memberikannya kembali kepada orang lain, dan apakah dasar kita melakukan kebaikan tersebut.

BERSAHABAT DENGAN KEBAIKAN artinya, kita harus membiasakan bergaul dengan kebaikan, memahaminya, berkorban untuknya, mensupport dan memotivasi agar selalu nyaman di di dekat kita, hingga senantiasa menjadi teman sepanjang jalan bahkan sepanjang hidup kita.

MENGUNDANGNYA DATANG KEPADA KITA artinya setelah kedua tahap di atas telah kita jalani, barulah kita berharap dan meminta kebaikan itu datang kepada kita melalui Allah, Sang Maha Kebaikan dengan jalan berdoa, baik di setiap aktifitas kita sehari-hari maupun di dalam shalat kita.

Ada yang mengatakan kalau kita tidak berdoa, katanya sombong. Pernyataan itu di dasari surat 40 ayat 60 yaitu:

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. 40 ayat 60)

Benarkah dengan tidak berdoa atau meminta kita disebut sombong berdasarkan ayat tersebut di atas?
Marilah kita mengkajinya!

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. Kalimat ini menjelaskan bahwa Allah maha mengabulkan segala doa dan permintaan kita.

“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”. Kalimat ini menjelaskan bahwa orang yang sombong yang kelak akan memasuki neraka Jahanam adalah bukan orang yang tidak mau meminta atau berdoa, tetapi orang yang tidak mau menyembah / beribadah atau mengabdi kepada Allah atau melakukan semua perintah-perintah Allah.

Logikanya, apakah mungkin seorang majikan (rabb) akan tetap mengakui abdinya (hambanya/pembantunya) sebagai seorang yang bekerja di rumahnya dan memberikan imbalan / gaji buatnya apabila dia tidak mau bekerja, hanya bermalas-malasan (makan dan tidur saja), dan setiap saat hanya meminta gaji dan imbalan saja padanya? Bukan gaji atau imbalan yang akan dia dapatkan dari majikannya, tetapi majikannya akan memecatnya karena dia tidak melakukan kewajibannya.
Begitulah, Allah tidak akan memberikan apapun kepada kita, apabila kita hanya mengandalkan doa / meminta tanpa melakukan apapun yang diperintahkan oleh Allah di antaranya; shalat, infak, zakat, sedekah, membantu orang lain, dan lain-lain. Kalau kita menginginkan kebaikan, maka mulailah berbuat kebaikan dari sekarang. Infakkanlah sebahagian rezki yang Allah berikan dan rajinlah bersedekah dengan ikhlas kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa melihat siapa dia atau karena siapa, semua yang kita lakukan itu karena Allah.

Di bawah ini beberapa cara agar kita hidup bahagia dunia dan akhirat dan selalu mendapatkan kebaikan. Di antara kebaikan yang akan kita dapatkan adalah: Pahala terbaik di akhirat, Allah membalas dengan yang lebih baik, berlipatganda, bahkan sepuluh kali lipat di dunia dan akhirat. Allah akan melindungi kita, Allah akan memberikan ketentraman hati dalam menghadapi segala ujian berupa bencana, Allah akan meluaskan kehidupan kita, dan Allah akan memberikan kedudukan yang baik. Adapun cara kita mendapatkan kebaikan-kebaikan di atas dari Allah yaitu:



1. Selalu berbuat kebaikan kepada orang lain meskipun sedikit/kecil.


Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. 4 ayat 40)

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa. (QS. 16 ayat 30)


2. Selalu memberi syafa’at atau pertolongan kepada orang lain dengan sebaik-baiknya


Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 4 ayat 85)


3. Selalu datang dengan kebaikan di mana saja


Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. 6 ayat 160)

Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu. (QS. 27 ayat 89)


5. Selalu bertakwa kepada Allah, memberikan zakat, dan beriman dengan ayat-ayat Allah.


Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (QS. 7 ayat 156)

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. 39 ayat 10)


8. Selalu berada di jalan yang benar meskipun dizhalimi (disakiti)


Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (QS. 16 ayat 41)


9. Selalu mengingatkan orang lain untuk berbuat kebaikan atas dasar kasih sayang dan tidak mengharapkan balasan


Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. 42 ayat 23)


Tidak ada larangan untuk berdoa / meminta kepada Allah. Hanya saja, kebahagian dan kebaikan yang kelak akan kita dapatkan bukan dari meminta, melainkan dari amal perbuatan kita. Karena itu, banyak-banyaklah berbuat kebaikan kepada orang lain, kelak apa yang telah kita perbuat akan kembali lagi kepada kita dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah kita kerjakan. Itulah janji Allah. Yakinlah, Allah tidak akan merubah janji-janji-Nya. Ada pepatah mengatakan: “Siapa yang menanam, maka dia akan mengetam”.

Apabila ada orang yang jahat di sekitar kita, maka kita harus menjadi orang yang baik. Dan apabila ada orang yang baik di sekitar kita, maka kita harus menjadi orang yang paling baik.

Jadilah orang yang paling baik di manapun kita berada, kelak hidup kita akan bahagia dunia dan akhirat.


(Terjemah Al Qur'an diambil dari Al Qur'an Digital Versi 2.1)


Print halaman ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar